MAKALAH INDIVIDU
FISIKA DAN LINGKUNGAN
Disusun
Sebagai Syarat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar
Dosen Pengampu : Widya
Sartika, M.sc
Di Susun Oleh
:
Kelompok : 1
1.
Ade Nerru Utami 16210001
2.
Evi Septiawati 16210015
3.
Radesa 16210025
4.
Rahmadani hasanah 16210026
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH METRO
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat
Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat limpahan rahmat-Nya sehingga penulis
bisa menyelesaikan makalah ini, yang berjudul “FISKA LINGKUNGAN”. Makalah ini dibuat selain untuk memenuhi tugas mata kuliah
Fisika Lingkungan, juga sebagai materi yang sangat penting untuk dipelajari.
Di dalam makalah ini akan dibahas segala
sesuatu yang menyangkut dengan Pencemaran Lingkungan. Karena penulis berpikir
materi yang akan dibahas pada makalah ini sangat penting, maka penulis
mengharapkan perhatian dari kita semua.
Penulis juga mengucapkan terima kasih
seluruh pihak yang turut membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Namun penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritikan
yang sifatnya membangun dari berbagai pihak khususnya kepada dosen yang
bersangkutan demi penyempurnaan dan perbaikan makalah ini.
Metro,.........................
Penulis
DAFTAR ISI
Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan
BAB II.
PEMBAHASAN
1. Pengertian Lingkungan
2. Unsur – Unsur dalam Lingkungan
3. Pencemaran Lingkungan
4. Aktivitas Manusia yang Merusak Lingkungan
5. Usaha – Usaha Manusia dalam Mencegah dan Menanggulangi
Kerusakan Lingkungan
BAB III. PENUTUP
- Kesimpulan
- Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Makhluk hidup tidak dapat dipisahkan
dari lingkungannya. Kita tentu dapat membayangkan, apa yang terjadi jika seekor
ikan dikeluarkan dari akuarium, kolam, atau sungai yang merupakan lingkungan
hidupnya? Ikan tersebut akan mati. Hal itu terjadi karena tidak adanya
unsur-unsur lingkungan yang mendukung kehidupan ikan tersebut.
Meskipun
lingkungan bersifat mendukung atau menyokong kehidupan makhluk hidup, namun
perlu diingat bahwa tidak semua lingkungan di muka bumi ini memiliki keadaan
yang ideal untuk kehidupan makhluk hidup. Dalam hal ini, makhluk hidup yang
bersangkutan harus dapat beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan kondisi
lingkungannya.
Sebagai contoh, manusia yang hidup di daerah dingin seperti di
kutub harus mengenakan pakaian yang tebal agar dapat bertahan di hawa dingin;
hewan onta mempunyai kemampuan tidak minum selama berhari-hari, hal ini
disesuaikan dengan kondisi lingkungan hidup onta, yaitu di padang pasir yang
sulit menemukan air; beberapa jenis tumbuhan menggugurkan daunnya saat musim
kemarau agar dapat mengurangi penguapan, sehingga pohon tersebut tidak mati
karena kekurangan air.
Hal-hal tersebut merupakan bentuk adaptasi makhluk hidup
terhadap kondisi lingkungan yang beragam di muka bumi. Khusus bagi manusia,
adaptasi yang dilakukan terhadap lingkungannya akan menghasilkan berbagai
bentuk hasil interaksi yang disebut dengan budaya. Budaya-budaya tersebut, antara lain, berupa bentuk
rumah, model pakaian, pola mata pencaharian, dan pola kehidupan hariannya.
B. Tujuan.
Tujuan dibuatnya
makalah ini adalah: Untuk mengetahui bahaya atau akibat dari pencemaran
lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Lingkungan.
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik
yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan,
dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana
menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah komponen yang terdapat dalam lingkungan hidup
untuk media berlangsungnya kehidupan seperti tanah, air, udara, sinar matahari,
iklim, kelembaban, cahaya, bunyi dan lain-lain.
Komponen abiotik juga
berpengaruh bagi kehidupan karena komponen abiotiklah kebutuhan utama dalam
berlangsungnya kehidupan. Sedangkan komponen biotik adalah komponen yang
terdapat dalam lingkungan hidup untuk media saling berhubungan seperti manusia,
hewan, tumbuhan dan mikro-organisme (virus dan bakteri). Komponen biotik sangat
berpengaruh bagi kehidupan kita karena kalau tidak ada unsur biotik maka kita
tidak bisa berkembang biak secara sempurna.
Segala yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatkan
oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Hal tersebut dapat terwujud
jika lingkungan memiliki daya dukung. Daya dukung lingkungan dalah kemampuan
lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Dalam kondisi alami, lingkungan dengan segala keragaman interaksi yang ada mampu
untuk menyeimbangkan keadaannya.
Daya untuk pulih dan kembali ke keadaan
seimbang pada sesuatu lingkungan disebut daya lenting lingkungan. Namun, tidak
tertutup kemungkinan kondisi demikian dapat berubah oleh campur tangan manusia
dengan segala aktivitas pemenuhan kebutuhan yang terkadang melampaui batas.
Keseimbangan lingkungan secara alami dapat
berlangsung karena beberapa hal, yaitu komponen-komponen yang terlibat dalam
aksi-reaksi yang berperan sesuai kondisi keseimbangan, pemindahan energi (arus
energi), dan siklus biokimia dapat berlangsung.
Keseimbangan lingkungan dapat
terganggu jika terjadi perubahan berupa pengurangan fungsi dari komponen atau
hilangnya sebagian komponen yang dapat menyebabkan putusnya mata rantai dalam
ekosistem. Faktor penyebab gangguan pada keseimbangan lingkungan antara lain pencemaran
lingkungan dan bencana alam.
2. Unsur – Unsur dalam
Lingkungan.
Menurut Undang-Undang No 4 Tahun 1982, lingkungan
hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk
hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang memengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya. Berdasarkan pengertian tersebut, lingkungan hidup tersusun dari
berbagai unsur yang saling berhubungan satu sama lain, yaitu unsur biotik,
abiotik, dan sosial budaya.
1. Unsur Biotik.
Unsur biotik adalah unsur-unsur makhluk hidup atau
benda yang dapat menunjukkan ciri-ciri kehidupan, seperti bernapas, memerlukan
makanan, tumbuh, dan berkembang biak. Unsur biotik terdiri atas manusia, hewan,
dan tumbuh-tumbuhan. Secara umum, unsur biotik meliputi produsen, konsumen, dan
pengurai.
- Produsen, yaitu organisme yang dapat membuat makanan sendiri dari bahan anorganik sederhana. Produsen pada umumnya adalah tumbuhan hijau yang dapat membentuk bahan makanan (zat organik) melalui fotosintesis.
- Konsumen, yaitu organisme yang tidak mampu membuat makanan sendiri. Konsumen terdiri atas hewan dan manusia. Konsumen memperoleh makanan dari organisme lain, baik hewan maupun tumbuhan.
- Pengurai atau perombak (dekomposer), yaitu organisme yang mampu menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati. Pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepas bahan-bahan yang sederhana yang dapat dipakai oleh produsen. Pengurai terdiri atas bakteri dan jamur.
2. Unsur Abiotik.
Unsur abiotik adalah unsur-unsur alam berupa benda mati
yang dapat mendukung kehidupan makhluk hidup. Termasuk unsur abiotik
adalah tanah, air, cuaca, angin, sinar matahari, dan berbagai bentuk bentang
lahan.
3. Unsur Sosial Budaya.
Unsur sosial
budaya merupakan bentuk penggabungan antara cipta, rasa, dan karsa manusia yang
disesuaikan atau dipengaruhi oleh kondisi lingkungan alam setempat. Termasuk
unsur sosial budaya adalah adat istiadat serta berbagai hasil penemuan manusia
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Pencemaran Lingkungan.
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya
makluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan
atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia
atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan
menjadi kurang atau tidak dapat
berfingsi lagi sesuai dengan peruntukannya (UU Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).
Lingkungan hidup mempunyai keterbatasan, baik
dalam hal kualitas maupun kuantitasnya. Dengan kata lain, lingkungan hidup
dapat mengalami penurunan kualitas dan penurunan kuantitas. Penurunan kualitas
dan kuantitas lingkungan ini menyebabkan kondisi lingkungan kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi untuk mendukung kehidupan makhluk hidup yang ada di dalamnya.
Pencemaran dapat timbul sebagai akibat
kegiatan manusia ataupun disebabkan alam. Zat atau bahan yang dapat
mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebtu
polutan jika kenberadaanya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup.
Contohnya, karbondioksida dengan kadar 0,033% diudara bermanfaat bagi tumbuhan,
tetapi jika lebih tinggi dari 0,033% dapat memberikan dampak merusak.
Tidak semua zat atau bahan yang dihasilkan dari
aktivitas manusia tergolong polutan. Suatu zat dapat disebut polutan jika :
- Jumlahnya melebihi jumlah normal,
- Berada pada waktu yang tidak tepat,
- Berada pada tempat yang tidak tepat.
Selain itu, polutan memiliki beberapa sifat, antara lain sebagai berikut :
- Merusak untuk sementara, tetapi jika telah bereaksi dengan suatu zat di lingkungan polutan akan ternetralisir dan tidak merusak lagi.
- Merusak dalam jangka waktu lama. Contohnya Pb (timbal) tidak akan merusak jika konsentrasinya rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh organismesehyinggsa menyebabkan kerusakan tubuh, seperti menurunkan IQ anak, menyebabkan kecacatan bayi lahir, dan sebagainya
4. Aktivitas Manusia yang
Merusak Lingkungan.
Dalam memanfaatkan alam, manusia terkadang tidak
memerhatikan dampak yang akan ditimbulkan. Beberapa bentuk kerusakan lingkungan
yang dipengaruhi oleh aktivitas manusia, antara lain meliputi hal-hal berikut
ini :
a. Pencemaran Lingkungan.
Pencemaran disebut juga dengan polusi, terjadi
karena masuknya bahan-bahan pencemar (polutan) yang dapat mengganggu
keseimbangan lingkungan. Bahan-bahan pencemar tersebut pada umumnya merupakan
efek samping dari aktivitas manusia dalam pembangunan.
1). Berdasarkan tempat
terjadinya, pencemaran dapat dibagi menjadi tiga, yaitu pencemaran udara,
pencemaran air, dan pencemaran tanah.
*). Pencemaran Udara.
Pencemaran udara disebabkan oleh
asap buangan, misalnya gas CO2 hasil pembakaran, SO, SO2, CFC, CO, dan asap rokok.
1. CO2.
Pencemaran udara yang paling menonjol adalah semakin meningkatnya kadar CO2 di
udara. Karbon dioksida itu berasal dari pabrik,
mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar fosil (batubara,
minyak bumi), juga dari mobil, kapal, pesawat terbang, dan
pembakaran kayu.
Meningkatnya kadar CO2 di udara tidak segera diubah menjadi oksigen
oleh tumbuhan karena banyak hutan di seluruh dunia yang
ditebang. Sebagaimana diuraikan diatas, hal demikian
dapat mengakibatkan efek rumah kaca.
2. CO.
Di lingkungan rumah dapat pula terjadi pencemaran. Misalnya, menghidupkan mesin mobil di dalam garasi tertutup. Jika
proses pembakaran di mesin tidak sempurna, maka proses pembakaran itu menghasilkan gas CO (karbon monoksida) yang keluar memenuhi ruangan. Hal ini dapat membahayakan orang yang ada di garasi tersebut.
Selain itu, menghidupkan AC ketika tidur di
dalam mobil dalam keadaan tertutup juga berbahaya. Bocoran gas
CO dari knalpot akan masuk ke dalam mobil, sehingga dapat
menyebabkan kamatian.
3. CFC.
Pencemaran udara yang berbahaya lainnya adalah gas khloro fluoro karbon (disingkat CFC). Gas CFC digunakan sebagai gas pengembang, karena tidak beraksi, tidak berbau, tidak berasa, dan
tidak berbahaya. Gas ini dapat digunakan misalnya untuk mengembangkan busa (busa kursi), untuk AC (freon), pendingin pada almari es, dan penyemprot rambut (hair
spray).
Gas
CFC yang membumbung tinggi dapat mencapai stratosfer
terdapat lapisan gas ozon (O3). Lapisan ozon ini merupakan pelindung bumi
dari pengaruh cahaya ultraviolet. Kalau tidakl ada lapisan
ozon, radiasi cahaya ultraviolet mencapai permukaan bumi,
menyebabkan kematian organisme, tumbuhan menjadi kerdil,
menimbulkan mutasi genetik, menyebebkan kanker kulit atau
kanker retina mata. Jika gas CFC mencapai ozon, akan terjadi
reaksi antara CFC dan ozon, sehingga lapisan ozon tersebut “berlubang” yang disebut sebagai “lubang” ozon.
Menurut pengamatan melalui pesawat luar
angkasa, lubang ozon di kutub Selatan semakin lebar. Saat ini luasnya telah melebihi
tiga kali luas benua Eropa. Karena itu penggunaan AC harus
dibatasi.
4. SO, SO2
Gas belerang oksida (SO,
SO2) di udara juga dihasilkan oleh pembakaran fosil
(minyak, batubara). Gas tersebut dapat beraksi dengan gas nitrogen oksida dan air hujan, yang menyebabkan air hujan menjadi asam. Maka terjadilah hujan asam.
Hujan asam diartikan sebagai segala
macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Hujan secara alami
bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbondioksida (CO2) di udara yang larut dengan air hujan
memiliki bentuk sebagai asam
lemah. Jenis asam dalam hujan ini sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh
tumbuhan dan binatang.
Hujan asam
disebabkan oleh belerang
(sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil
serta nitrogen di udara
yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat
ini berdifusi ke atmosfer
dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah
larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan
meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya
bagi kehidupan ikan dan tanaman.
Hujan asam mengakibatkan tumbuhan dan
hewan-hewan tanah mati. Produksi pertanian merosot. Besi dan logam mudah berkarat. Bangunan –bangunan kuno,
seperti candi, menjadi cepat aus dan rusak. Demikian pula
bangunan gedungdan jembatan.
5. Asap Rokok.
Polutan udara yang lain yang berbahaya bagi kesehatan adalah asap rokok. Asap rokok mengandung berbagai bahan pencemar yang dapat menyababkan batuk kronis, kanker patu-paru,
mempengaruhi janin dalam kandungan dan berbagai gangguan kesehatan lainnya. Perokok dapat di bedakan menjadi dua yaitu
perokok aktif dan perokok pasif. Perokok aktif adalah mereka yang merokok. Perokok pasif adalah orang yang tidak
merokok tetapi menghirup asap rokok di suatu ruangan.
Menurut penelitian, perokok pasif memiliki risiko yang lebih besar di bandingkan perokok aktif. Jadi, merokok di dalam
ruangan bersama orang lain yang tidak merokok dapat mengganggu
kesehatan orang lain.
Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara antara lain :
- Terganggunya kesehatan manusia, seperti batuk dan penyakit pernapasan (bronkhitis, emfisema, dan kemungkinan kanker paru- paru.
- Rusaknya bangunan karena pelapukan, korosi pada logam, dan memudarnya warna cat.
- Terganggunya pertumbuhan tananam, seperti menguningnya daun atau kerdilnya tanaman akibat konsentrasi SO2 yang tinggi atau gas yang bersifat asam.
- Adanya peristiwa efek rumah kaca (green house effect) yang dapat menaikkan suhu udara secara global serta dapat mengubah pola iklim bumi dan mencairkan es di kutub. Bila es meleleh maka permukaan laut akan naik sehingga mempengaruhi keseimbangan ekologi.
- Terjadinya hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran oksidanitrogen.
*). Pencemaran Air.
Pencemaran air adalah
peristiwa masuknya zat, energi, unsur, atau komponen lainnya kedalam air
sehingga menyebabkan kualitas air terganggu. Kualitas air yang terganggu ditandai dengan perubahan bau, rasa, dan warna.
Ditinjau dari asal polutan dan sumber
pencemarannya, pencemaran air dapat dibedakan antara lain :
1. Limbah Pertanian.
Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk organik. Insektisida dapat mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati
kemudian imakan hewan atau manusia orang yang memakannya
akan keracunan. Untuk mencegahnya, payakan agar memilih
insektisida yang berspektrum sempit (khusus membunuh
hewan sasaran) serta bersifat biodegradabel (dapat
terurai oleh mikroba) dan melakukan penyemprotan sesuai dengan
aturan. Jangan membuang sisa obet ke sungai.
Sedangkan pupuk
organik yang larut dalam air dapat menyuburkan lingkungan air (eutrofikasi). Karena air kaya nutrisi, ganggang dan tumbuhan air
tumbuh subur (blooming). Hal yang
demikian akan mengancam kelestarian bendungan. bemdungan
akan cepat dangkal dan biota air akan mati karenanya.
2. Limbah
Rumah Tangga.
Limbah
rumah tangga yang cair merupakan sumber pencemaran air.
Dari limbah rumah tangga cair dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemek, air buangan
manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran
sungai. Adapula bahan-bahan anorganik seperti plastik,
alumunium, dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah
bertimbun, menyumbat saluran air, dan mengakibatkan
banjir. Bahan pencemar lain dari limbah rumah tangga
adalah pencemar biologis berupa bibit penyakit, bakteri,
dan jamur.
Bahan
organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan
pembusukan. Akibatnya kadar oksigen dalam air turun dratis sehingga biota air akan mati. Jika pencemaran bahan organik meningkat, kita dapat menemui cacingT ubifex berwarna kemerahan bergerombol. Cacing ini
merupakan petunjuk biologis (bioindikator) parahnya pencemaran oleh bahan organik dari limbah
pemukiman.
Dikota-kota, air got berwarna kehitaman
dan mengeluarkan bau yang menyengat. Didalam air got
yangdemikian tidak ada organisme hidup kecuali bakteri
dan jamur. Dibandingkan dengan limbah industri, limbah
rumah tangga di daerah perkotaan di Indonesia mencapai 60% dari seluruh limbah yang ada.
3. Limbah Industri.
Adanya
sebagian industri yang membuang limbahnya ke air. Macam
polutan yang dihasilkan tergantung pada jenis industri. Mungkin
berupa polutan organik (berbau busuk), polutan anorganik
(berbuaih, berwarna), atau mungkin berupa polutan yang mengandung
asam belerang (berbau busuk), atau berupa suhu (air menjadi
panas). Pemerintah menetapkan tata aturan untuk mengendalikan
pencemara air oleh limbah industri. Misalnya, limbah
industri harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai
agar tidak terjadi pencemaran.
Dilaut,
sering terjadi kebocoran tangker minyak karena bertabrakan dengan kapal lain. Minyak yang ada di dalam kapal tumpah menggenangi lautan
dalam jarak ratusan kilometer. Ikan, terumbu karang, burung
laut, dan hewan-hewan laut banyak yang mati karenanya.
Untuk mengatasinya, polutan dibatasi dengan pipa mengapung
agar tidak tersebar, kemudian permukaan polutan ditaburi
dengan zat yang dapat menguraikan minyak.
4. Penangkapan
Ikan Menggunakan racun
Sebagai penduduk dan
nelayan ada yang menggunakan tuba (racun dari tumbuhan
atau potas (racun)untuk menangkap ikan tangkapan, melainkan
juga semua biota air. Racun tersebut tidak hanya
hewan-hewan dewasa, tetapi juga hewan-hewan yang masih
kecil.
Dengan demikian racun yang disebarkan akan
memusnahkan jenis makluk hidup yang ada didalamnya.
Kegiatan penangkapan ikan dengan cara tersebut mengakibatkan
pencemaran di lingkungan perairan dan menurunkan sumber
daya perairan.
Akibat yang dtimbulkan oleh pencemaran air antara lain :
- Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya
- kandungan oksigen.
- Terjadinya ledakan populasi ganggang dan tumbuhan air (eutrofikasi)
- Pendangkalan Dasar perairan.
- Punahnya biota air, misalnya ikan, yuyu, udang, dan serangga air.
- Munculnya banjir akibat got tersumbat sampah.
- Menjalarnya wabah muntaber.
*). Pencemaran tanah.
Pencemaran tanah banyak diakibatkan oleh
sampah-sampah rumah tangga, pasar, industri, kegiatan pertanian, dan
peternakan. Sampah dapat dihancurkan oleh jasad-jasad renik
menjadi mineral, gas, dan air, sehingga terbentuklah
humus. Sampah organik itu misalnya dedaunan, jaringan
hewan, kertas, dan kulit. Sampah-sampah tersebut
tergolong sampah yang mudah terurai. Sedangkan sampah anorganik
seperti besi, alumunium, kaca, dan bahan sintetik seperti plastik, sulit atau tidak dapat diuraikan. Bahan pencemar itu akan
tetap utuh hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus
plastik yang kita buang ke lingkungan akan tetap ada dan
mungkin akan ditemukan oleh anak cucu kita setelah
ratusan tahun kemudian.
Sebaiknya, sampah yang akan dibuang
dipisahkan menjadi dua wadah.
Pertama adalah sampah yang terurai, dan dapat
dibuang ke tempat pembuangan sampah atau dapat dijadikan
kompos. Jika pembuatan kompos dipadukan dengan
pemeliharaan cacing tanah, maka akan dapat diperoleh
hasil yang baik. Cacing
tanah dapat dijual untuk pakan ternak, sedangkan tanah kompos dapat dijual untuk
pupuk. Proses ini merupakan proses pendaurulangan (recycle).
Kedua adalah sampah yang tak terurai, dapat dimanfaatkan ulang
(penggunaulangan = reuse). Misalnya, kaleng bekas kue digunakan lagi untuk
wadah makanan, botol selai bekas digunakan untuk tempat bumbu dan botol bekas sirup digunakan untuk menyimpan air minum.
Baik pendaurulangan maupun penggunaulangan dapat mencegah terjadinya
pencemaran lingkungan. Keuntungannya, beban lingkungan
menjadi berkurang. Kita tahu bahwa pencemaran tidak mungkin
dihilangkan.
Yang dapat kita lakukan adalah mencegah dampak negatifnya atau
mengendalikannya. Selain penggunaulangan dan
pendaurulangan, masih ada lagi upaya untuk mencegah
pencemaran, yaitu melakukan pengurangan bahan/
penghematan (reduce), dan
melakukan pemeliharaan (repair). Di negara maju, slogan-slogan reuse, reduce, dan repair, banyak diedarkan
ke masyarakat.
Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah antara lain :
- Terganggunya kehidupan organisme (terutama mikroorganisme
- dalam tanah).
- Berubahnya sifat kimia atau sifat fisika tanah sehingga tidak baik
- untuk pertumbuhan tanaman, dan
- Mengubah dan mempengaruhi keseimbangan ekologi.
2). Berdasarkan macam bahan pencemarnya, pencemaran dibedakan menjadi berikut ini:
a. Pencemaran kimiawi : CO2 logam berat (Hg, Pb, As, Cd, Cr, Ni,) bahan radioaktif, pestisida,
detergen, minyak, pupuk anorganik.
b. Pencemaran Biologi : mikroorganisme seperti
Escherichia coli, Entamoeba coli, Salmonella thyposa.
c. Pencemaran fisik : logam,
kaleng, botol, kaca, plastik, karet.
d. Pencemaran Suara
(kebisingan).
Dikota-kota atau di daerah dekat industri / pabrik
sering terjadi
kebisingan. Pencemaran suara disebabkan oleh masuknya bunyi gaduh diatas 50 desibel (disingkat dB, merupakan ukuran tingkat
kebisingan). Bunyi tersebut mengganggu kesehatan dan ketenangan
manusia. Kebisingan menyebabkan penduduk menjadi sulit tidu,
bahkan dapat mengakibatkan tuli, gangguan kejiwaan, dan dapat
pula menimbulkan penyakit jantung, gangguan janin dalam
kandungan, dan stress.
Saat ini telah diusahakan
agar mesin-mesin yang digunakan manusia tidak terlalu bising. jika bising harus diusahakan
adanya isolator. menanam tanaman berdaun rimbun di
halaman rumah meredam kebisingan. Bagi mereka yang suka
mendengarkan musik yang hingar bingar, hendaknya
mendengarkan di tempat khusus (misal di dalam kamar) agar
tidak mengganggu orang lain.
3).Berdasarkan tingkat
pencemarannya,pencemaran dibedakan menjadi sebagai berikut :
- Pencemaran ringan, yaitu pencemaran yang dimulai menimbulkan gangguan ekosistem lain. Contohnya pencemaran gas kendaraan bermotor.
- Pencemaran kronis, yaitu pencemaran yang mengakibatkan penyakit kronis. Contohnya pencemaran Minamata, Jepang.
- Pencemaran akut, yaitu pencemaran yang dapat mematikan seketika. Contohnya pencemaran gas CO dari knalpot yang mematikan orang di dalam mobil tertutup, dan pencemaran radioaktif.
5. Usaha – Usaha Manusia dalam Mencegah dan Menanggulangi Kerusakan
Lingkungan.
Banyak aktivitas manusia yang mambahayakan dan
merusak lingkungan. Jika keadaan ini terus dibiarkan, akan semakin membahayakan
dan bukan tidak mungkin akan memusnahkan kehidupan, termasuk manusia itu
sendiri.
Banyak
hal yang dapat dilakukan manusia untuk mencegah dan menanggulangi kerusakan
lingkungan. Mulai dari hal kecil seperti tidak menebang pohon, tidak membakar
hutan, membuang sampah pada tempatnya, hingga gemar menanam pohon. Pencegahan pencemaran
lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, akan tetapi merupakan
tanggung jawab kita bersama. Usaha mengurangi pencemaran lingkungan dapat
dilakukan hanya dengan menjalankan slogan 3R (Recycle, Reuse, Reduce) yang
telah diedarkan dan dijalankan di negara maju.
Recycle dapat dilakukan
dengan cara memanfaatkan sampah organik menjadi kompos. Reuse yaitu menggunakan
kembali barang bekas menjadi barang yang berguna seperti menggunakan amplop bekas,
manggunakan botol air mineral secara berulang-ulang, menggunakan bagian belakang
kertas untuk menghitung.
Reduce yaitu mengurangi barang-barang yang dapat
menyebabkan pencemaran lingkungan seperti selalu membawqa kantong krersek besar
saat belanja sehingga penjual tidak uash mengeluarkan kantong plastik,
menggunakan bahan daari kertas atau daun untuk membungkus makanan karena kertas
lebih mudah diuraikan dibanding plastik. Selain 3R tersebut, terdapat R
selanjutnya, yaitu repair. Repair adalah melakukan pemeliharaan berkala seperti
membawa kendaraan ke bengkel sesuai jadwal. Hal ini dapat mengurangi
pengeluaran gas pencemar dari mesin yang rusak.
Usaha-usaha manusia lainnya yang dapat dilakukan untuk mencegah dan
menanggulangi kerusakan lingkungan diantaranya sebagai berikut :
a. Membuat Kawasan Konservasi.
Kawasan konservasi, seperti taman nasional, hutan
lindung dan cagar alam, sangat bermanfaat untuk mencegah terjadinya kerusakan
lingkungan. Kawasan tersebut dapat berfungsi sebagai kawasan hidrologis
terhadap kawasan disekitarnya. Wilayah tersebut dapat menyerap air agar tidak
terjadi longsordan banjir saat musim hujan, juga menjaga ketersediaan air pada
musim kemarau. Wilayah hutan juga berfungsi melestarikan kehidupan hayati.
Contohnya : Taman wisata alam Bangko-Bangko yang
berada di Desa Pelangan Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat dengan luas
2.169 Ha; Taman wisata alam Danau Taliwang (perairan air tawar) yang berada di
Kabupaten Sumbawa Barat; dan masih banyak lagi.
b. Membuat Undang
– Undang Lingkungan Hidup.
Pembuatan undang –
undang lingkungan hidup sangat penting dilakukan pemerintah untuk mencegah
terjadinya pelanggaran – pelanggaran lingkungan. Undang – undang ini juga
berfungsi member koridor bagi eksploitasi sumber daya alam. Beberapa contoh
undang – undang lingkungan yang telah dihasilkan pemerintah adalah undang –
undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, Undang –Undang No. 5 Tahun 1994
tentang Konvensi Keanekaragaman hayati, danUndang – Undang No. 5 Tahun 1990
tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Namun, undang –
undang saja tidak cukup jika tidak diikuti tindakan tegas terhadap para
pelanggarnya.
c. Menggunakan
Konsep Ekologi dalam Setiap Pembangunan.
Penggunaan konsep
Ekologi dalam setiap pembangunan, baik skala kecil maupun skala besar, adalah
hal penting dalam mencegah kerusakan lingkungan. Rumah – rumah perlu dibangun
dengan atap yang tinggi dan ventilasi yang lancer agar dapatmenyerap cahaya
matahari, bukan cahaya listrik. Dengan demikian, energy dapat dihemat.untuk
gedung – gedung tinggi perlu juga menggunakan konsep green building, yaitu
perlu meletakan berbagai tanaman, termasuk di atas gedung tersebut. Tanaman ini
dapat menyerap CO2 sehingga meminimalkan pemupukan Co2 yang dapat menyebabkan
pemanasan global.
d. Menetapkan Standar Emisi Kendaraan.
Penetapan standar emisi kendaraan bermotor
merupakan hal yang sangat penting bagi usaha pencegahan polusi udara. Makin
banyaknya kendaraan bermotor, makin banyak pula zat – zat kimia berbahaya dan
asap yang dihasilkan. Sehingga pemerintah juga mengakui perlunya
diberlakukan ketentuan baru untuk mengganti standar emisi gas buang No. 35
tahun 1993 yang telah kadaluwarsa
dengan standar emisi baru bagi
kendaraan keluaran baru ini harus memenuhi standar Euro 1, Euro 2, dan Euro 3.
EURO adalah standar emisi
kendaraan bermotor di Eropa yang juga diadopsi oleh beberapa negara di dunia.
EURO mensyaratkan, kendaraan yang baru diproduksi harus memiliki kadar
gas buang seperti nitrogen oksida, hidrokarbon, dan karbon monoksida berada di
bawah ambang tertentu.
e. Menggunakan
Bahan – Bahan yang Ramah Lingkungan.
Menggunakan bahan
– bahan yang ramah lingkungan adalah usaha yang baik untuk menghindari
kerusakan lingkungan. Pada gedung dan bangunan lain yang menggunakan kaca,
perlu menggunakan kaca jenis emissivity and low e-glass. Bahan ini dapat
mengurangi 15% energy yang digunakan. Jika menggunakan kaca dari bahan titanium
bisa memantulkan 96% infra merah dan 77% sinar ultra violetsehingga penggunaan
dalam skala besar dapat meningkatkan suhu bumi. Kita juga perlu menghindari
bahan – bahan yang berbahaya bagi lingkungan, seperti CFC yang banyak terdapat
padda AC dan lemari es.
Masih banyak usaha
lain untuk menyelamatkan lingkungan, misalnya membangun rumah dengan perbandingan
antara lahan dan bangunan, yaitu 60:40 dimana 60% adalah lahan hijau. Hal lain adalah mengadakan
reboisasi di lahan–lahan terbuka dan lahan kritis.
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan.
Berdasarkan uraian materi di atas
dapat diketahui bahaya atau akibat dari tercemarnya lingkungan yaitu :
*) Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara antara lain :
a. Terganggunya kesehatan manusia, seperti batuk dan penyakit pernapasan (bronkhitis,
emfisema, dan kemungkinan kanker paru- paru.
b. Rusaknya bangunan karena
pelapukan, korosi pada logam, dan memudarnya warna cat.
c. Terganggunya pertumbuhan
tananam, seperti menguningnya daun atau kerdilnya tanaman akibat konsentrasi SO2 yang tinggi atau gas yang
bersifat asam.
d. Adanya peristiwa
efek rumah kaca (green house effect) yang dapat menaikkan suhu udara secara global
serta dapat mengubah pola iklim bumi dan mencairkan es di
kutub. Bila es meleleh maka permukaan laut akan naik
sehingga mempengaruhi keseimbangan ekologi.
e. Terjadinya hujan asam yang disebabkan oleh
pencemaran oksidanitrogen.
*) Akibat yang dtimbulkan oleh pencemaran air antara lain :
a. Terganggunya kehidupan
organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen.
b. Terjadinya ledakan populasi ganggang dan tumbuhan
air (eutrofikasi, dan
c. Pendangkalan Dasar perairan.
c. Pendangkalan Dasar perairan.
d. Punahnya biota air,
misalnya ikan, yuyu, udang, dan serangga air.
e. Munculnya banjir akibat
got tersumbat sampah.
f. Menjalarnya wabah
muntaber.
*) Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah antara lain :
a. Terganggunya kehidupan organisme (terutama
mikroorganisme dalam tanah).
b. Berubahnya
sifat kimia atau sifat fisika tanah sehingga tidak baik untuk pertumbuhan
tanaman, dan
c. Mengubah dan mempengaruhi
keseimbangan ekologi.
- Saran.
Melalui makalah ini, penulis ingin menyarankan kepada setiap pembaca untuk: Bersahabatlah
dengan alam, jika tak ingin terkena kutukannya. Percayalah apa yang terjadi
saat ini sebenarnya adalah sebuah pengulangan yang terjadi dihidup kita. Istilah kerennya adalah ”karma”. Saat kita
menanam sesuatu itu pulalah yang kita panen. Saat kita membuat lingkungan
disekitar kita tercemar entah itu membuang sampah disekenanya, berkendaraan
dengan ugal-ugalan sehingga menimbulkan polusi udara yang meng-abu-abu-kan
udara, atau merokok di dalam angkot tanpa mau menelan asapnya seorang diri.
Tinggal menunggu waktu saja dan dampak pencemaran
yang kita buat akan kembali kepada kita dan tragisnya ikut dirasakan oleh orang
yang mungkin tidak ikut melakukan “dosa” tersebut. Bisa diumpamakan seperti
“Nila setitik rusak air susu sebelanga” perbuatan satu orang yang merasakan
akibatnya juga orang disekitarnya.
Oleh karena itu harus kita sadari bahwa Pencemaran
lingkungan merupakan masalah kita bersama, yang semakin penting untuk diselesaikan,
karena menyangkut keselamatan, kesehatan, dan kehidupan kita. Siapapun bisa
berperan serta dalam menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, termasuk
kita. Dimulai dari lingkungan yang terkecil, diri kita sendiri, sampai ke
lingkungan yang lebih luas.
LAMPIRAN
PERTANYAAN – PERTANYAAN :
1. Mengapa perokok pasif mengalami dampak
lebih besar dari pada perokok aktif ? (Yitro Ndun - kelompok 1)
2. Bagaimana proses terjadinya hujan asam ? (
Cornelia Nuhan – kelompok 11)
3. Berikan contoh relevan keterbatasan
lingkungan dalam hal kualitas dan kuantitas ? (Dionisius Taus – kelompok 14)
4. Bagaimana proses rusaknya bangunan karena
pelapukan yang merupakan akibat dari pencemaran udara ? ( Shanty Pellondou –
kelompok 12)
5. Apa perbedaan kaca jenis emissivity dan
low e-glass dengan kaca dari bahan titanium dengan kekuatan pemantulannya ?(
Jeni M. Tamonob–kelompok 9).
6. Pengaruh kebocoran Uranium di Jepang
terhadap lingkungan dan bagaimana cara menanggulanginya ? ( Paulus D. D. Doven
– kelompok 2 ).
JAWABAN :
1. Seperti yang diketahui, asap tembakau
mengandung zat-zat kimia lebih dari 4.000 macam, jumlahnya tersebar memang
terdapat baik di dalam tembakau secara alami dan disalurkan ke dalam asap, atau
dibentuk pada saat tembakau itu terbakar.
Sehingga dikatakan perokok pasif mengalami dampak
yang lebih besar dari perokok aktif karena saat perokok aktif mengisap rokok,
zat-zat kimia dan bakteri-bakteri yang terkandung dalam asap rokok tersebut
tersaring oleh filter yang ada pada rokok tersebut namun berbeda dengan perokok
pasif atau orang yang menghirup asap rokok, akan menghirup dengan bebas semua
asap yang berasal dari rokok ditambah lagi asap yang dilepaskan oleh perokok
aktif yang mungkin mengandung bakteri-bakteri yang berasal dari perokok aktif.
2. Proses terjadinya hujan asam adalah :
Hujan asam diartikan sebagai segala
macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Hujan secara alami
bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbondioksida (CO2) di udara yang larut dengan air hujan
memiliki bentuk sebagai asam
lemah. Jenis asam dalam hujan ini sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh
tumbuhan dan binatang.
Hujan asam
disebabkan oleh belerang
(sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil
serta nitrogen di udara
yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat
ini berdifusi ke atmosfer
dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah
larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan
meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya
bagi kehidupan ikan dan tanaman.
3. Contoh relevan keterbatasan lingkungan
dalam hal kualitas dan kuantitas :
Contohnya : Dalam sebuah hutan, jika
pohon-pohonnya ditebang secara terus menerus maka jumlah (kuantitas) pohon itu
akan berkurang sehingga mengakibatkan mutu (kualitas) dari lingkungan hutan itu
sendiri akan menurun atau dapat dikatakan tidak subur lagi.
4. Gas belerang monoksida (SO) dan gas belerang
dioksida (SO2) dihasilkan oleh pembakaran fosil
(minyak, batubara). Jika gas-gas tersebut bereaksi
dengan gas nitrogen oksida dan uap air, yang menyebabkan
air hujan menjadi asam. Dan ketika terjadi hujan dan mengenai bangunan maka kayu-kayu bangunan
tersebut akan lapuk dan besi – besinya pun akan menjadi korosi atau karatan.
5. Jika pada gedung-gedung ataupun bangunan
digunakan kaca jenis emissivity dan low e-glass,maka kaca dengan bahan ini
dapat mengurangi 15% energi yang digunakan.sedangkan jika digunakan kaca dari
bahan titanium maka jenis kaca dari bahan ini bisa memantulkan 96% infra merah
dan 77% sinar ultraviolet,sehingga jika penggunaan dalam skala besar dapat
meningkatkan suhu bumi.
6. Pengaruh kebocoran Uranium di Jepang
terhadap lingkungan adalah:
Jika Uranium masih berada dalam bentuk aslinya
yaitu padatan, tidak berbahaya bagi manusia.tetapi jika diolah menjadi gas
uranium yang merupakan bahan reaktor nuklir untuk pembangkit listrik menjadi
sangat berbahaya karena radiasinya dapat menyebabkan mutasi gen, pencemaran
udara dan dapat meningkatkan global warming. Dan cara menanggulanginya,
pemerintah Jeepang telah mengumpulkan lebih dari 50 profesor dan doktor untuk
mengatasi masalah ini namun sampai saat ini belum mendapatkan jalan keluarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Akhyar,
M. Salman . 2004 . BIOLOGI untuk SMA
Kelas I Semester 2 . Jakarta : GRAFINDO MEDIA PRATAMA
Pernama, S. Tedi . 2008 . ILMU PENGETAHUAN ALAM untuk Sekolah Menengah Kejuruan Kelas XII
. Bandung : Grafindo Media Pratama
0 comments